Tuesday, April 15, 2014

Cara Setting DNS server di Slackware ??

akhirnya sukses juga seting DNS server di slackware gw, setelah 3 hari ngoprek sambil ketok-ketok pintu mas google, DNS merupakan singkatan dari Domain Name Service, fungsi utamanya adalah menerjemahkan alamat ip komputer dengan alamat yang lebih manusiawi atau bahasa daerahnya ?humanable?.
Seperti yang kita ketahui, setiap komputer yang terhubung ke internet harus punya ip address sebagai alamatnya.Tentunya kita tidak mungkin ingin selalu mengetikkan alamat seperti 66.94.234.13 untuk membuka email di yahoo.com, dan mengingat milyaran website dengan ip addressnya. (jangan gila donk).. #!##$%
di bawah ini beberapa file yang saya ubah untuk setting DNS,

./ownd by tretesg3t4r

/etc/resolv.conf
/etc/named.conf
/var/named/caching-example/localhost.zone
/var/named/caching-example/named.local


kali ini saya akan membuat Server DNS dengan OS Slackware 12.1 (192.168.0.16) sebagai komputer A untuk menterjemahkan IP Address komputer B yang menjalankan Apache Webserver di OS Slackware 9.0 (192.168.0.6).
Saya asumsikan anda sudah menginstall aplikasi bind, secara default terinstall saat instalasi Slackware Linux, Kita akan bahas per blok, dan apa saja modifikasi yang akan kita buat.
Pertama kita buka file named.conf di /etc/named.conf


+++BLOK PERTAMA+++


options { directory “/var/named”;
/* * If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53; };
Blok ini merupakan global setting dari bind, directory ?/var/named? adalah direktory kerja dari bind, di direktory tersebut di tempatkan file ? file konfgurasi domain yang biasa di sebut zone.
Tidak disarankan untuk mengutak ? atik blok ini kecuali Anda tahu apa yang Anda kerjakan. Atau dengan kata lain, biarkan ini saja begitu.


+++BLOK KEDUA+++


zone “.” IN { type hint; file “caching-example/named.root”; };
Blok ini merupakan blok root zone atau kasarnya alamat ? alamat dari domain ? domain internasional. Kita membutuhkan blok root zone ini.
Biasanya saya melakukan perubahan dengan menghilangkan ?caching-example/? pada baris file sehingga hanya berbentuk seperti ini : (ini terserah perut anda, karena menurut saya lebih mudah dalam pengorganisasian file konfigurasi).
file “named.root”; lalu kita pindahkan file “named.ca” dan file konfigurasi lainnya, dengan mengetikkan di konsol seperti ini;
# mv /var/named/caching-example/* /var/named
(tanpa tanda kres, hanya untuk memberitahukan anda harus sebagai root)


+++BLOK KETIGA+++


zone “localhost” IN { type master; file “localhost.zone”; allow-update { none; }; };
Blok ini adalah forward localhost, Dalam artian jika dns server mendapatkan perintah untuk mengetahui alamat ip dari localhost maka bagian blok ini yang mengurusnya.
Saya sarankan untuk tetap menyimpan blok ini tapi berhubung sudah memindahkan file /var/named/caching-example/ jadi bari filemenjadi :
file “localhost.zone”;


+++BLOK KEEMPAT+++


zone “0.0.127.in-addr.arpa” IN {
type master; file “named.local”;
allow-update { none;
};
};
Blok ini merupakan kebalikan dari blok localhost atau biasa disebut reverse, karena kebalikan reverse kerjanya juga terbalik yaitu mencari nama dari ip yang di?query?kan ke DNS server.
kita akan membuat domain slacker.org untuk komputer B dengan ip 192.168.0.6, dan domain uname.slacker.org untuk komputer A dengan ip 192.168.0.16 yang bertugas sebagai DNS Server. kita pindah ke direktori ;
# cd /var/named


lalu kita copy-kan saja konfigurasi awal dengan mengetikkan perintah ;
 

# cp localhost.zone slacker.zone
# cp named.local 192.168.0.zone
buka file konfigurasi “named.conf” dengan teks editor kesayangan anda ganti dengan kofigurasi sebagai berikut;
# vi /etc/named.conf


options { directory “/var/named”;


/* * If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below.Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};
//
// a caching only nameserver config
//
zone “.” IN{
type hint; file “named.root”;
};
zone “slacker.org” IN {
type master; file “slackware.zone”;
allow-update { none; };
};
zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN
{ type master;
file “192.168.0.zone”;
allow-update { none; };
};


—————————————————————-


kita perhatikan baris zone “slacker.org” IN {
Ini kita sesuaikan dengan nama domain yang kita buat. Jika kita membuat domain slacker.org maka baris zone itu juga berisi slacker.org, selanjutnya adalah jenis dari domain tersebut apakah merupakan domain master atau slave, untuk lebih detil tentang master dan slave dari domain silahkan baca dokumentasi tentang dns.
Baris berikut adalah file dari domain. File bisa kita namakan terserah kita namun yang pasti sama dengan yang ada pada blok zone, dalam hal ini kita menggunakan nama file slacker.zone, saya sarankan nama file yang digunakan representatif sehingga untuk administrasi ataupun trouble shooting tidak lagi pusing soal nama file dan domain.
Blok terakhir yang kita buat adalah reverse dari domain slacker.org, berhubung karena kita dalam tahap belajar maka kita menggunakan ip address lokal saja, dalam hal ini kita defenisikan adalah 192.168.0.X, yang perlu diperhatikan pada pendefenisian reverse, penulisan alamat ip itu ditulis terbalik (namanya juga reverse) jadi jika kita menggunakan ip 192.168.0.X maka yang dituliskan di zone reverse adalah 0.168.192.in-addr.arpa, demikian juga halnya jika menggunakan ip – ip yang lain atau ip publik.
Baris selanjutnya sama dengan forward dari slacker.org yaitu type domain dan file zone, dalam hal ini kita menset 192.168.0.zone untuk file dari reverse kita.


—————————————————————-


+++FILE-FILE ZONE+++

setelah file “named.conf” kita oprek, kita akan oprek file “slacker.zone” dan “192.168.0.zone”
root@slacker:/var/named# ls -l
total 24
-rw-r–r– 1 root root 281 2009-02-19 21:36 192.168.0.zone
drwxr-xr-x 2 root root 4096 2008-04-14 05:07 caching-example/ -rw-r–r– 1 root root 195 2009-02-11 09:23 localhost.zone
-rw-r–r– 1 root root 433 2009-02-11 09:23 named.local
-rw-r–r– 1 root root 2878 2009-02-11 09:23 named.root
-rw-r–r– 1 root root 289 2009-02-19 21:38 slacker.zone
lalu pada file “slacker.zone” ganti kata localhost dengan kata slacker.org seperti di bawah ini;
$TTL 86400 $ORIGIN slacker.org. # domain yang akan kita buat
@ 1D IN SOA @ root (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum
1D IN NS ns1.slacker.org. # sebagai NS server dari domain
1D IN A 192.168.0.6 # ip dari komputer Byang menjalankan webserver
ns1 1D IN CNAME @
www 1D IN CNAME @ # Baris pertama merupakan subdomain www yang menunjuk pada A record
uname 1D IN A 192.168.0.16 # kita buat sub domain dengan nama “uname” yang menunjuk komputer A

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

setelah itu kita acak-acak file “192.168.0.zone” (reverse) seperti di bawah ini;
$TTL 86400
@ IN SOA slacker.org. root.slacker.org. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS slacker.org. 6 IN PTR slacker.org.
16 IN PTR uname.slacker.org.

Seperti halnya reverse dari localhost kita juga hanya mengisikan ip dari daftar domain dan sub domain yang kita buat.
Jika sudah selesai, silahkan merestart bind :

# /etc/rc.d/rc.bind restart

Jika tidak ada kesalahan (sebaiknya periksa /var/log/message) maka kita sudah bisa mengquery domain yang kita buat.
Selanjutnya adalah menggunakan DNS Server kita, bagi pengguna linux silahkan edit file “/etc/resolv.conf” untuk memasukkan ip dari DNS Server, yaitu komputer A dengan ip 192.168.0.16 $ vi /etc/resolv.conf search slacker.org nameserver 192.168.0.16 Dengan demikian setiap kali ada permintaan DNS dari linux box kita maka akan menggunkan DNS dari 192.168.0.16, Silahkan sesuaikan dengan sistem atau distro linux yang lainnya..
daaaaaaaagghhh… referensi :

No comments:
Write komentar